Futsal

Futsal

Selasa, 16 Oktober 2012

Futsal Formation

Futsal merupakan permainan yang dimainkan oleh 5 orang. Ukuran lapangan futsal standar yaitu dengan panjang antara 25-42 meter dan lebar 15-25 meter. Futsal berbeda dengan sepak bola karena di dalam futsal, pemain dituntut untuk berfikir cepat dan cermat dalam mengambil sebuah keputusan. Pengambilan keputusan yang salah akan mengakibatkan sebuah tim tersebut mengalami kekalahan.

Formasi/pola permainan

Di dalam futsal terdapat berbagai macam variasi formasi/pola. Diantaranya adalah pola 1-2-1, 2-2, 3-1, 1-3, 4-0, dan 0-4. Dewasa ini, pola yang paling sering digunakan adalah pola 1-2-1 karena pola ini bersifat fleksibel dan sulit untuk dihentikan oleh tim lawan.

a. 1-2-1



Pola 1-2-1 bersifat flexibel terhadap formasi lainnya. Karena ke flexibel-annya inilah pemain dituntut memiliki stamina yang prima. Setiap pemain harus terus berlari mencari ruang, menggantikan posisi yang ditinggalkan temannya, terus berotasi. Keuntungan dari pola ini adalah kita mempunyai banyak pilihan di dalam melakukan penyerangan. Penguasaan terhadap bola pun hampir sepenuhnya dikuasai oleh tim jika tekhnik dasar para pemain baik. Akan tetapi, kelemahan dari pola ini adalah pada saat tim di counter attack oleh tim lawan. Pemain yang ditinggalkan di daerah pertahanan hanya seorang dan tim lawan melakukan counter attack dengan menggunakan 3 pemainnya.



Penyerangan dengan pola 1-2-1


b. 2-2

Pola 2-2 ini bersifat balance antara menyerang dengan bertahan. Pola ini umumnya sudah jarang digunakan oleh sebuah tim. Di dalam menggunakan pola ini, pemain belakang disarankan memiliki kemampuan membaca permainan lawan dengan baik serta passing yang akurat. Sedangkan untuk pemain depan, disarankan memiliki kemampuan finishing yang baik. Di dalam pola ini, kebanyakan pemain hanya bisa melakukan rotasi dengan pemain lain yang berada di wilayah yang sama (belakang kanan dengan depan kanan).



c. 3-1

Pola ini umumnya digunakan bagi tim yang mengandalkan serangan balik. Hal itu dikarenakan 3 orang pemain berada di wilayah pertahannya sendiri, sedangkan hanya 1 orang yang berada di wilayah penyerangan. Pola ini biasanya digunakan ketika sebuah tim berhadapan dengan tim lawan yang kemampuannya di atas mereka. Kemampuan pemain depan dalam membuka ruang sangat dibutuhkan dalam pola ini. Pola ini juga bisa berubah menjadi bentuk pola 1-2-1.

d. 1-3

Pola ini digunakan ketika sebuah tim menginginkan gol sebanyak-banyaknya. Pola semacam ini sama halnya dengan pola 1-2-1, akan tetapi kedua pemain sayap lebih difokuskan untuk membantu penyerangan. Pemain belakang disarankan untuk memiliki visi bermain yang baik serta passing yang cepat dan akurat.

e. 4-0

Pola ini mengutamakan penguasaan bola (ball possesion) di daerah pertahanan sendiri. Semua pemain diwajibkan memiliki kemampuan dasar yang baik. Di dalam membongkar pertahanan lawan, semua pemain terus bergerak dan melakukan rotasi di daerah pertahanan sendiri dan sesekali mengirim umpan terobosan (trough pass) kepada pemain lain yang telah bergerak maju.

f. 0-4

Pola ini merupakan pola yang menginginkan gol yang banyak,  full attacking. Para pemain diwajibkan untuk terus melakukan pressure terhadap pemain lawan di daerah pertahanan lawan. Setelah mendapatkan bola, para pemain melakukan ball possesion di daerah pertahanan lawan, kemudian secepatnya melangsungkan finishing ke gawang lawan. Pola ini menuntut pemain untuk memiliki stamina yang prima dan kemampuan dasar yang baik.

sumber gambar : www.google.com








Senin, 15 Oktober 2012

Cedera Pesepak Bola

Cedera merupakan hantu yang paling ditakuti oleh para pesepak bola. Apabila seorang pemain mengalami cedera, terutama cedera berat, maka ia diharuskan untuk beristirahat dengan jangka waktu yang cukup lama atau bisa menamatkan karirnya.

Penyebab Cedera

Cedera bisa terjadi karena kurangnya pemanasan yang dilakukan oleh seeorang pemain. Pemain disarankan untuk melakukan pemanasan sekurang-kurangnya 15 menit sebelum berlatih ataupun bertanding. Dengan melakukan pemanasan terlebih dahulu, maka otot dan daya tahan jantung akan lebih cepat meningkat. Cedera juga bisa terjadi karena benturan keras atau tackling keras yang dilakukan oleh pemain lawan.

Jenis-jenis Cedera Pesepak Bola

1. Luka robek
    Cedera ini dapat diliat secara langsung karena bagian yang terkena cedera ini akan mengalami pendarahan. Cedera semacam ini kebanyakan terjadi karena kontak fisik antara tubuh dengan pull sepatu.



2. Kram (cramp/kejang otot)
    Cedera ini disebabkan akibat otot yang terlalu lelah yang kemudian dipaksakan oleh seorang pemain. Betis merupakan bagian yang sangat sering dialami oleh cedera ini. Sebaiknya, apabila seorang mengalami kram di bagian betis, usahakan agar kaki diluruskan, kemudian menekan bagian telapak kaki pemain hingga kram tersebut berkurang/hilang. Kram juga terjadi pada bagian paha.



3. Otot robek, tendon putus, tendon pecah (tendon rupture)
    Cedera jenis ini disebabkan karena kurangnya pemanasan yang dilakukan seorang pemain atau benturan keras yang dilakukan oleh pemain lawan. Apabila tendon putus, maka harus menjalani pembedahan untuk melihat seberapa parah cedera ini. Kemudian cedera macam ini juga terjadi akibat tendon yang bergeser dari tempatnya semula. Pecah sebagian tendon pada tumit dapat dilihat dari pemnggembungan pada bagian  tendon yang pecah.





4. Patah/retak tulang
    Cedera semacam ini merupakan jenis cedera yang paling ditakuti oleh seluruh pesepak bola. Hal itu dikarenakan apabila seorang pemain mengalami patah/retak tulang kaki, maka karir bermain bolanya akan semakin menipis. Cedera jenis ini disebabkan oleh ketidaksempurnaan seorang pemain di dalam melakukan pendaratan saat melompat atau pun mendapat tackling yang sangat keras dari pemain lawan. Patah tulang betis dapat diamati secara jelas, akan tetapi, patah tulang paha akan sukar untuk diamati. Cedera jenis ini akan menimbulkan rasa sakit dan nyeri yang amat sangat karena tulangnya mengalami patah/retak.



5. Trauma tumpul (pukulan/sikutan/tendangan) ke arah tubuh
    Jenis cedera ini disebabkan adanya kontak fisik antarpemain. Cedera ini dapat dilihat dari beka syang ditimbulkannya apabila di luar tubuh. Akan tetapi, apabila cedera ini dialami oleh organ tubuh bagian dalam seperti hati, limpa, pangkreas, dan usus, maka akan mengalami pendarahan dan sulit untuk diamati. Pendarahan organ tubuh bagian dalam juga akan menimbulkan reaksi hypovolemic shock dan peritonitis (radang perut) karena banyaknya darah yang mengalir pada rongga perut.



Sumber : http://zyanraka.wordpress.com/


Minggu, 14 Oktober 2012

Indonesia Peringkat ke Empat Homeless World Cup 2012

Indonesia berhasil meraih peringkat keempat dalam ajang Homeless World Cup 2012 bagi penderita tuna wisma. Pencapaian tersebut tentunya sangat disyukuri oleh para pemain serta staff pelatih. Pencapaian tersebut juga membuat Indonesia disegani oleh negara-negara lainnya. Sebelumnya, Indonesia kalah dari tuan rumah Meksiko di semifinal dan tumbang oleh tim kuat brasil dengan skor 2-6 di perebutan peringkat ketiga. Tuan rumah meksiko pun harus berbesar hati menjadi runner up usai dikalahkan Chile dengan skor 5-8 dalam pertandingan final.
Sumber : http://sport.detik.com/sepakbola/read/2012/10/15/090741/2062405/73/indonesia-peringkat-keempat-homeless-world-cup-2012

Indonesia dalam ajang Homeless World Cup 2012


Kerja Keras Pesepak Bola

"Kerja Keras"  mempunyai dua kata, yaitu kata kerja dan kata keras. Kerja berarti berusaha, kegiatan bekerja, mencari sesuatu yang bisa membuat hidupnya nyaman. Keras berarti tidak lembek, kokoh. Kerja keras bagi pesepak bola adalah bekerja, berusaha semaksimal mungkin tanpa mengenal lelah, untuk memberikan kontribusi yang terbaik buat sebuah tim tempat dia bermain. Berbagai cara dilakukan oleh pemain sepak bola guna meningkatkan kualitas bermain bola yang dimilikinya. Skiping, jugling bola, jogging, ataupun memulai latihan sebelum dan sesudah pemain lain berlatih.

Mengutip dari pernyataan Arsene Wenger," Pemain-pemain hebat memiliki ego yang kuat. Mereka adalah orang-orang yang tidak puas dengan keadaan normal. Itulah harga yang jarus dibayar." Pernyataan tersebut memberikan artian bahwa semua pemain memiliki egonya masing-masing. Pemain yang memiliki ego yang kuat juga harus bisa melihat situasi dan kondisi di dalam lapangan, jangan sampai kekuatan ego yang mereka miliki malah menjadi boomerang buat tim.


Arsene Wenger